Saat ini sebagian besar para kerja telah bekerja di rumah saja akibat dari kebijakan pemerintah saat pandemi, Sehingga sangat ketakutan akan ruang umum, Kemudian adanya ketidak mampuan untuk menikmati acara secara langsung, dan juga waktu istirahat siaran langsung olahraga sampai yang baru-baru ini, maka tak mengherankan jika rumah tangga bergantung pada hiburan rumah sebagai sebuah alat untuk menghabiskan waktu dan untuk mengisi waktu luang di tengah pandemi covid 19 ini.
Banyak juga yang menyebutkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk melakukan live streaming video dari sebuah layanan digital seperti Hulu, Netflix, YouTube, Disney Star dan Amazon Prime Video yang saat ini semakin meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu sebagai dampak dari pandemi covid 19.
Dan nyatanya, berdasarkan pemotongan kabel di bulan Juli tahun sekarang, pemotongan kabel hingga tonggak sejarah pada pandemi dengan hampir satu dari tiga rumah tangga TV di negara AS tanpa konsumen akan tetapi sudah menjadi pelanggan TV berbayar tradisional seperti TV kabel, satelit, dan juga telekomunikasi, sedangkan 25 persen rumah tangga lainnya juga diidentifikasi sebagai pencukur tali pusat dengan mengurangi service mereka.
Kemudian Pandemi covid 19 juga telah memberi rumah tangga sebuah kesempatan untuk menilai kembali tentang pengalaman hiburan rumah mereka dan juga apa yang bersedia mereka bayar untuk hal itu. Sehingga pada akhirnya, ada studi yang menunjukkan bahwa pandemi covid 19 sebenarnya mempengaruhi sebuah peralihan ke layanan live streaming.
Karena pada saat ditanya terkait niat untuk memotong tali pusat secara keseluruhan pada enam bulan ke depan, terdapat 45% pencukur tali pusat menemukan sebuah kemungkinan mereka akan melakukannya sekaligus. Namun fokus kepada nilai adalah kuncinya, dengan 40% pemangkas kabel sekarang ini memutuskan untuk stop service TV berbayar tradisional sebagai sebuah hasil dari akses ke uji coba free dan service langganan premium kedepannya.
Meskipun tidak adanya acara olahraga langsung yang ada pada service TV berbayar tradisional namun di masa awal pandemi covid 19 tidak diragukan lagi untuk memfasilitasi percepatan pemotongan kabel dan juga pemakaian service streaming yang lebih besar, Kemudian dalam survei yang diadakan, ada yang masih dipertanyakan apakah pemotong kabel akan melakukannya secara sekaligus. Kemudian akan berlangganan lagi ke TV berbayar tradisional untuk dapat menghasilkan kembali akses ke siaran langsung olahraga yang ada di dalamnya.
Lebih lucunya lagi, terdapat survei yang hanya 17% dari rumah tangga yang sekarang ini yang mengadakan pemotongan tali pusat juga menyatakan bahwa hal tersebut akan bisa terjadi. Karena sudah sepertiga rumah tangga mengatakan mereka juga mempunyai kemungkinan akan bisa berlangganan layanan live streaming olahraga secara langsung, dan saat ini lebih dari setengah rumah tangga tradisional serta pencukur kabel mengatakan bahwa mereka kemungkinan juga akan mengurangi paket mereka jika acara olahraga yang disiarkan di TV berbayar tradisional tidak Kembali lagi seperti semula.
Kegiatan pemotongan kabel dan juga pencukuran tali sedang meningkat dikarenakan rumah tangga mengutamakan nilai-nilai nya. Di tahun 2019 saja, operator TV kabel dan juga satelit utama telah serentak kehilangan sekitar lebih dari 5,8 juta pengguna di negara AS, dan juga lebih dari dua kali lipat yang hilang di tahun 2018, sehingga saya juga yakin perubahan ini apalagi juga didukung oleh keinginan rumah tangga untuk melakukan menurunkan pengeluaran dengan berpindah ke alternatif live streaming video yang jauh lebih murah seperti halnya yang diberikan oleh jasa live streaming Jakarta.